Selasa, 26 November 2013

Shamsuddin Bin Yakoob

Shamsuddin Bin Yakoob (59), warga negara Indonesia asal Nusa Tenggara Barat segera dipulangkan ke kampung halamannya setelah 31 tahun dipenjara di Malaysia. Dia dipenjara akibat kasus perampokan dengan senjata api yang dilakukannya pada tahun 1982.

"Saya akan minta maaf kepada orang-orang yang disakiti terutama kepada keluarga," kata Shamsuddin saat diterima oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno beserta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur, Selasa.

Pihak imigrasi Malaysia membolehkan Shamsuddin ke KBRI Kuala Lumpur dan selanjutnya kembali ke depo imigrasi Semenyih, Selangor sambil menunggu kepulangannya ke Indonesia.

Shamsuddin yang masuk Malaysia pada usia 24 tahun divonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hayat (sampai mati) pada 1989.

Ia mendapat pengampunan dari Sultan Johor pada Juli 2012, namun harus menjalani hukuman tambahan karena pernah mencoba kabur dari penjara.

Bapak satu anak yang sudah memiliki tiga orang cucu ini mengaku senang dengan pengampunan dan berpesan kepada WNI agar bekerja dengan baik dan tidak mengikuti jejaknya.

Dubes Herman pada kesempatan pertemuan dengan Shamsuddin memberikan bantuan berupa tongkat dan sejumlah uang sebagai wujud kepedulian kepada warga negara Indonesia di Malaysia. Shamsuddin direncanakan pulang ke Indonesia pada Kamis (28/11) dan seluruh biaya ditanggung oleh KBRI Kuala Lumpur.

Selasa, 08 Oktober 2013

Presiden China Xi Jinping

Presiden China, Xi Jinping, di sela-sela pertemuan puncak KTT APEC mengadakan pertemuan bilateral dengan salah satu mitra dagang terbesarnya, Australia, Perdana Menteri Tony Abbott. Dalam pertemuan tersebut, Xi mengundang Abbott secara resmi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke China tahun depan.

Laman ABC News melansir pertemuan bilateral antara Abbott dengan Xi terjadi di sela-sela puncak penyelenggaraan KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali.

Abbott menerima tawaran tersebut dan berjanji turut memboyong serta perwakilan bisnis dan perdagangannya ke China. Dia berharap dapat merealisasikan kunjungan kenegaraan ke China pada pertengahan tahun 2014 mendatang.

"Anda telah melihat lebih banyak sisi Australia dibandingkan warga Australia sendiri. Semua negara bagian telah Anda kunjungi kecuali Tasmania," ungkap Abbott kepada Xi.

Dalam kesempatan itu, Abbott turut memuji perekonomian China yang semakin meningkat dan menunjukkan antusiasmenya untuk mengembangkan hubungan dagang yang lebih erat.

"Kekuatan perekonomian China adalah satu berkah bagi dunia dan bukan ancaman," kata Abbott.

Pemimpin Partai Liberal Australia itu juga merasa berhutang banyak terhadap Negeri Tembok Besar itu karena adanya perkembangan hubungan dagang yang pesat di antara keduanya. Oleh sebab itu ke depannya, dia berharap akan ada kebijakan bisnis yang lebih terbuka bagi Australia yang diberlakukan oleh Pemerintah China.

Abbott mengatakan kepada mitra dagangnya itu sejak dia mengambil alih Pemerintahan Australia sudah ada reformasi struktural. Reformasi itu termasuk penghapusan pajak karbon dan pertambangan yang disebut-sebut akan membuat hubungan dagang Australia-China semakin mesra.

Menurut Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb, yang sudah berbicara dengan Menteri Perdagangan China, Gao Hucheng, kebijakan baru Abbott akan mengembalikan daya saing Australia dan menghasilkan keuntungan hingga US$150 miliar atau Rp1.727 triliun dalam berbagai proyek yang direalisasikan hingga empat tahun mendatang.

Sementara Xi menyambut positif upaya Pemerintah Australia untuk terus meningkatkan hubungan antara kedua negara.

"Saya juga meyakini bahwa sebagai negara yang penting di kawasan Asia Pasifik, China dan Australia telah memasuki kerjasama yang lebih erat. Tidak hanya sekedar memiliki kepentingan yang sama tetapi juga akan memberikan energi positif di kawasan," kata Xi seperti dilansir The Australia.

Kamis, 26 September 2013

Indosat UMTS 900 MHz di Pulau Bali

Indosat meresmikan pemanfaatan jaringan infrastruktur Indosat UMTS 900 MHz di Pulau Bali, yang memungkinkan jangkauan area yang lebih luas. "Ini merupakan komitmen kami untuk selalu hadir dengan kualitas layanan yang didukung trknologi terkini yang akan memberikan best user experience pada para pelanggan," kata CEO Indosat Alexander Rusli di Denpasar, Kamis.

Teknologi Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) memungkinkan implementasi 3G di frekuensi 900MHz, jauh lebih rendah dari frekuensi sebelumnya (2100MHz), sehingga dapat menjangkau area yang tidak terjangkau sebelumnya seperti di dalam gedung dan area blank spot.

Modernisasi jaringan dengan mengimplementasikan jaringan UMTS 900MHz sudah dilakukan sejak 2012 seperti di Padang dan Bukittinggi. "Dilihat dari kebutuhan kapasitas data, Bali bisa rampung lebih dulu dan diresmikan untuk pertama kali. Daerah lain yang akan menyusul antara lain wilayah Jabodetabek," katanya. Kehadiran jaringan tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung fasilitas telekomunikasi bagi gelaran internasional APEC yang akan diadakan Oktober mendatang.